KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
Oleh :
1. R.RASIDAH
2. SITI
LESTARI
3. YULIYANTI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
T.A 2011/2012
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
KETERAMPILAN
MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
Keterampilan adalah
pola kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi
informasi yang dipelajari.
Mengajar adalah
membimbing suatu kegiatan ssiswa dalam proses belajar, yang merupakan
pengaturan dan mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga
dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar dengan baik.[1]
Pengertian mengajar kelompok kecil dan
perorangan merupakan keterampilan dasar mengajar yang paling kompleks.[2]
Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan
perorangan merupakan salah satu cara yang dapat di lakukan untuk dapat memfasilitasi
system pembelajaran yang di butuhkan oleh siswa baik secara klasikal maupun
individu. Oleh karena itu keterampilan mengajar ini harus di latih dan di kembangkan, sehingga para
calon guru atau guru dapat memiliki banyak pilihan untuk dapat melayani siswa
dalam melakukan proses pembelajaran.[3]
Oleh
krna itu dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan, perlu suatu perbuatan yang
bersifat memanusiawikan pendidikan. Artinya bahwa perbedaan individu ( siswa )
perlu mendapatkan perhatian yang memadai. Dalam pengajaran yang klasikal pada
dasarnya kebutuhan masing-masing siswa tidak dapat dilayani oleh guru karena
semua anak di perlakukan sama.[4]
Nah
dengan adanya keterampilan dasar mengajar ini
Guru dapat
membantu siswa sesuai dengan kebutuhannya, misalnya dengan cara memberi tugas
yang sesuai dengan kemampuannya atau menilai kemampuan siswa dengan cara yang
paling tepat untuk siswa tersebut.[5]
Supaya
setiap anak lebih mendapatkan perhatian serta memungkinkan terjadinya hubungan
yang lebih akrab antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, perlu
direncanakan dan dilaksanakan bentuk pengajaran kelompok kecil dan perorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu
bentuk pembelajaran yang memungkinkan memberi kesempatan kepada setiap peserta
didik dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dan peserta didik,
maupun antara peserta didik dengan peserta didik lainnya.[6]
Pengajaran ini dapat memungkinkan siswa belajar lebih aktif,
memberikan rasa tanggung jawab yang besar,berkembangnya daya kreatif dan sifat
kepemimpinan pada siswa, serta dapat memenuhi kebutuhan siswa secara optimal.[7]
1.PENGERTIAN
Kelompok kecil dan perorangan
adalah sebagai penggabungan dari kegiatan belajar mengajar secara
keseluruhan yang sudah merupakan adat
kehidupan sekolah di Indonesia.
Ini berarti bahwa mengajar kelompok kecil dan perorangan terjadi dalam konteks
klasikal atau menyeluruh, namun bukan berarti bahwa siswa terus – menerus
belajar dalam kelompok kecil dan perorangan. Dengan demikian, siswa akan mengalami
kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, dan perorangan digunakan
sesuai dengan topik pembahasan yang sedang dipelajari dan tujuan yang akan
dicapai.[8]
Mengajar kelompok kecil dan
perorangan dapat diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks
belajar-mengajar yang hanya melayani 3-8 siswa untuk kelompok kecil, dan hanya
satu orang untuk perorangan. Pada dasarnya bentuk pengajaran ini dapat
dikerjakan dengan membagi kelas menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil.[9]
Nah,dari beberapa pengertian
tentang belajar kelompok kecil dan perorangan diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa pembelajaran kelompok kecil dan perorangan adalah suatu perbuatan guru
dalam konteks pembelajaran yang terdiri dari beberapa siswa atau sekitar 3-8
siswa saja,dan hanya satu orang untuk perorangnya. Adapun masalah – masalah
yang sering dihadapi guru pada saat mengajar yaitu siswa pada dasarnya memiliki
banyak perbedaan baik fisik maupun mentalnya, baik cara belajar maupun memahami
pelajaran, dll. Jadi dengan perbedaan – perbedaan tersebut seorang guru harus
menguasai keterampilan dasar mengajar agar semua masalah tersebut dapat
teratasi.
2.KARAKTERISTIK MENGAJAR KELOMPOK
KECIL DAN PERORANGAN
Mengajar kelompok kecil dan
perorangan ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Terjadinya hubungan (interaksi)
yang akrab dan sehat antar personal ( antara guru dengan siswa,siswa dengan
guru,dan siswa dengan siswa ).
b.
Siswa belajar sesuai dengan
kecepatan, cara kemampuan dan minatnya sendiri.
c.
Siswa mendapat bantuan dari guru
sesuai dengan kebutuhannya.
Siswa
dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh dan alat yang
akan digunakan.[10]
Selain ciri-ciri yang diatas,ada juga
ciri-ciri yang lain sebagai berikut :
a.
Mempunyai keanggotaan yang jelas
b.
Ada kesadaran kelompok
c.
Mempunyai tujuan yang sama
d.
Saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan
e.
Ada interaksi dan komunikasi antara anggota
f.
Ada tindakan bersama.[11]
3.PERANAN GURU
a. Sebagai motivator
Artinya
guru memfosisikan diri sebagai
penggerak, yang menumbuhkan semangat dn kekuatan belajar bagi siswa
b. Sebagai fasilitator
Disini guru menciptakan lingkungan
belajar untuk kelancaran proses pembelajaran dan memberi kemudahan bagi siswa
sebagai peljar.
c. Organisator pembelajaran
Guru mengelola kegiatan pembelajaran
sehingga dapat berjalan secara efektif dan efesien.
d. Multi metode dan media
Guru
menggunakan metode dan media yang bervariasi,tidak terpaku pada satu metode
saja.
e. Pola intraksi pembelajaran
Artinya adanya interaksi antara guru dan
siswa,siswa dan siswa,serta siswa dengan lingkungan.
f. Pemanfaatan sumber pembelajarn secara luas dan
bervariasi
Nah, dsini guru merangsang siswa untuk
menggunakan atau emanfaatkan berbagai sumber belajar,agar siswa dapat
mengembangkan bakat,dan keinginan nya demi mencapai hasil belajar yang lebih
baik lagi.
g. Mendiagnosa kesulitan belajar siswa[12]
yaitu mencermati permasalahan yang dihadapi siswa, dan dengan
keterampilan kelompok kecil ini siswa akan mudah dan bebas menyampaikan
permasalahan atau kesulitannya, sehingga guru dapat menyimpulkan kesulitan yang
dihadapi siswa dan cara mengatasinya.
4. KOMPONEN KETERAMPILAN
Menurut
beberapa ahli dalam buku yang berbeda, komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
terdiri dari beberapa komponen yaitu:
a. keterampilan mengadakan pendekatan secara
pribadi
Adalah terjadinya hubngan yang sehat dan
akrab atara guru dengan siswa,dan siswa dengan siswa.keterampilan seperti ini
hanya bias dilakukan apabila guru memiliki keterampilan mengadakan pendekatan
secara pribadi.pendekatan ini dapat dilakkan dengan cara:
1). Menunjukan kehangatan dan kepekaan terhadap
kebutuhan dan perilaku siswa
2). Mendengar dengan penuh rasa simpati gagasan
yang dikemukakan siswa
3). Merespon secara positif pendapat siswa
4). Membangun hubungan rasa saling mempercayai
5). Menunjukan kesiapan untuk membantu siswa
6). Menunjukan kesediaan untuk menerima perasaan
siswa dengan penuh pengertian.
7). Berusaha mengendalikan situasi agar siswa
merasa aman,terbantu,dan mampu menemukan pemecahan masalah yang dihadapi.[13]
b. keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, yang
ditampilkan dengan cara :
Adalah sebagai organisator kegiatan pembelajaran, agar dapat
melaksanakan peran tersebut dengan baik, guru tersebut harus menguasai
kketerampilan berikut.
1).
memberikan orientasi umum tentang
tujuan,tugas atau masalah yang akan dipecahkan.
2).
Memvariasikan kegiatan yang mencangkup/
penyatuan ruagan kerja,peralatan, cara kerja, aturan – aturan yang perlu
dilakukan, serta alokasi waktu tuk kegiatan trsebut.
3).
Membentuk kelompok yang tepat dalam
jumlah dan tingkat kemampuan lainnya sehingg siswasiap untuk mengerjakan tugas.
4).
Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara
melihat kemajuan belajar yang dicapai serta penggunaan materi dan sumber
,sehingga guru dapat memberikan bantuan pada saat yang tepat.
5). Membagi perhatian pada berbagai tugas dan
kebutuhan siswa sehingga guru siap membantu siapa saja yang membutuhkan.
6).
Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi yang
dapat berupa laporan hasil dan kesimpulan dari sebuah kegiatan.[14]
c. ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar
Dalam
mengajar kelompok kecil dan perorangan, seorang guru diharapkan dapat membantu
siswa sehingga siswa dapat menyelesaikan tugasnya tampa mengalami frustasi.hal ini dapat dilakukan dengan cara:
1).
Memberi penguatan secara tepat dan sesuai
baik secara khualitas maupun kuantitas sehingga siswa merasa bahwa mereka
diperhatikan.
2).
Melaksanakan supervisi proses awal yang
merupakn operasionalisasi dari sikap tanggap gru terhadap proses kerja siswa
pada awal memulai kegiatan pembelajaran.
3). Melaksanakan supervisi proses lanjut yang
menekankan pemberian bantuan secar selektif agar kegiatan dapat berrlangsung
secara terarah sampai menjelang akhir kegiatan.adapun bantuan secara selektif
guruharus memilki keterampilanberinteraksiyait memberikan pelajaran atau
bimbingan tambahan, melibatkn diri sebgai peserta untuk memotivasi
siswa,memimpin diskusi, dan sebagai katalasator.
4). Melaksanakan supervisi pemaduan yang memsatkan
perhatian pada kesiapan kelompok atau perorangan untuk melakukan kegiatan akhir.
d. Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Pada kegiatan belajar ini guru harus mampu membuat perancanaan
yang mantap, yang dapat dibuat dengan cara guru mendiagnosis kemampuan akademik
siswa,kemampuan memahami,gaya belajar, kecendrungan minat, serta tingkat
kedisiplinan siswa.
Keterampilan ini terdapat 4 sub komponen
1). Membantu siswa menetapkan tujuan belajar
2).
Merancang kegiatan belajar bersama siswa
3).
Berperan sebagai penasehat siswa bila diperlukan
4). Membantu siswa menilai kemajuan belajarnya
sendiri.[15]
5. HAL –
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN GURU
Format
mengajar kelompok kecil masih belum biasa bagi guru di indonesia. Oleh karena
itu agar format ini dapat digunakan secala selektif ada beberapa hal yang
perrlu diperhatikan yaitu:
a. Pembelajaran
dilakukan berdaarkan perbedaan individu
b. Memperhatikan
dan melayani kebutuhan murid dalam proses pembelajaran
c. Mengupayakan
proses belajar mengajar yang aktif dan efektif
d. Merangsang
tumbuh kembangnya kemampuan optimal murid
e. Pergeseran
dari pengajaran klasikal kepengajaran kelompok kecil
f. Langkah
pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam pengajaran kelompok kecil
g. Menggunakan
berbagai variasi dalam pengorganisasiannya.[16]
6. CARA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
a. Pembentukan
kelompok
Kelompok –
kelompok dapat dibentuk berdasarkan minat,bakat,gaya belajar,latar belakang
pengalaman,prestasi belajar.
b. Perancangan
tugas kelompok
Tugas
yang diberikan pada setiap kelompok dapat berupa paralel ( sama semuanya ) atau
komplementer ( tugas yang berbeda )
c. Persiapan
dan perancangan
Kegiatan ini berupa penyiapandan
pengaturan (sitting)ruang belajar, alat dan sumber belajar sehingga
pembelajaran akan efektif dan produktif.
d. Pelaksanaan
Dengan
langkah – langkah
1). Pembelajaran diawali dengan pertemuan klasikal
2)
Setelah semua jelas siswa/i belajar
atau mengerjakan tugas
3). Guru berkeliling memantau kerja siswa/i sambil
mengamati manakala ada yang memerlikan bantuan guru
4). Dalam waktu 15-10 guru mengingatkan waktu akan
segera habis
5). Setelah waktu habis,masing-masing kelompok
menyanpaikan laporanhahil kerja,kelompok lain memberikan tanggapandan guru
memberikan pemantapan
6). Sebagai bahan evaluasi,selain dalam bentuk
laporan lisan,guru dapat memanfaatkan laporan tertulis, karya tulis dan lain –
lain.[17]
7. Karakteristik
mengajar kelompok kecil dan perorangan
Secara
spesifik karakteristik mengajar kelompok kecil dan perorangan antara lain
sebagai berikut :
a. Hubungan yang akrab antara personal
b.
Siswa melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan cara,minat, dan kecepatan masing –masing
c.
Guru melakukan bimbingan terhadap siswa sesuai
dengan potensi yang dimiliki
d.
Siswa sejak awal pembelajaran dilibatkan dalam
menentukan tujuan,materi,maupun proses pembelajaran yang harus dilakukan[18]
Selain
ciri-ciri yang diatas,ada juga ciri-ciri yang lain sebagai berikut :
· Mempunyai keanggotaan yang jelas
· Ada kesadaran kelompok
· Mempunyai tujuan yang sama
· Saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan
· Ada interaksi dan komunikasi antara anggota
· Ada tindakan bersama[19]
8. SYARAT PEMBELAJARA KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN AGAR EFEKTIF
Pembelajaran akan efektif dan produktif
mencapai tujuannya,apabila pembelajaran tersebut berkondisi :
a.
Mempunyai iklim yang hangat
b.
Sangat kohensif
c.
Ada rasa
tanggung jawab
d. Ada
rasa keanggotaan yang kuat pada para anggotanya.[20]
Selain
itu dapat juga dilakukan dengan cara :
a.
Mengembangkan ketermpilan dalam pengorganisasian
b.
Membimbing dan memudahkan belajar
c.
Perencanaan penggunaan ruangan
d.
Pemberian tugas yang menantang dan menarik.[21]
9. PENTINGNYA
GURU MENGUASAI KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
Mengapa
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ini perlu dikuasai oleh
guru dan calon guru?
Dibawah ini ada beberapa alasan
·
Pada
dasarnya setiap siswa mempunyai cara belajar yang berbeda.
·
Pengajaran
kelompok kecil dan perorangan memungkin terjadinya hubungan yyang lebih akrab
antara siswa dan guru serta siswa dengan siswa dengan begitu guru dapat
memberikan perhatian yang lebih kepada
siswa tersebut
·
Kadang –
kadang siswa lebih mudah belajar dengan cara mengajar temannya dan belajar
bersama temannya
·
Memungkinkan
siswa terlibat secara aktif dalam belajar
·
Sejalan
dengan kegiatan kelompok, kegiatan individual atau perorangan juga mempunyai
berbagai kekuatan. Dengan belajar
sendiri, siswa akan memiliki rasa tanggung jawab dll.[22]
[1]Nana
Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif.(
Bandung: Sinar Baru,1989 ), hlm. 7 - 17
[2]Aria
Djalil, dkk, Pembelajaran Kelas Rangkap,
( Jakarta:
Universitas Terbuka, 2002 ), hlm. 6.1
[3]Dadang
Sukirman dan Mamad kasmad, Pembelajaran Mikro.(Bandung:Universitas
Pendidikan Indonesia,2006).Hlm
215
[4]Hasibuan
dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, ( Bandung : Remaja Rosda Karya,2008 ), hlm. 77
[5]Modul
10- Modul 21, Micro Teaching, hal.
10-1.
[6]Mulyasa,
Menjadi Guru Propesional, ( Bandung
: PT Remaja Rosdakarya, 2007 ), hlm. 92
[7]Moh.
Uzer Usman, Menjadi Guru professional, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008 ), hlm
103
[8]H.
Udin S. Winataputra, dkk, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: UT, 2002 ), hlm. 8.56
[9]Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung, Remaja Rosdakarya
, 2009) hal.77
[11]Wardani,
dkk. Pembinaan Kompetensi Guru Matematika,
( Jakarta :
Universitas Terbuka, 2001 ), hlm. 5.34
[12]
Edi Soegito dan Yuliyani Nurani. Kemampuan Dasar Mengajar, ( Jakarta: Universitas
Terbuka, 2002 ), hlm. 12.5
[13]
Semiawan Conny,dkk,Pendekatan
Keterampilan Proses,(jakarta:PT
Gramedia 1992), hal. 98
[14]
Soetomo,Dasar-Dasar Intraksi Belajar
Mengajar. ( Surabaya: Usaha nasional, 1993 ), hal. 123
[15] Moh
usman,Uzer, op.cit, hal. 18-19
[17] Eni purwanti, op.cit, hal 15
[18]
ibid
[19]
Wardani.op.cit,. hal 5.34
[20]
Eni purwanti Loc.cit
[21] E. Mulyasa, op.cit.,
hal 92
[22]
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. ( Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2000 ), hlm. 52
Tidak ada komentar:
Posting Komentar